باسم الله الرحمان الرحىم
SCRIPT
WRITTER:
·
MEGANDINI
AL-FIQRI
GENRE:
·
MELODRAMA
CAST:
·
JOHN
|
Suami Bella, Boss Della, dan
Ayah Betta.
|
·
BELLA
|
Istri John, ibu Betta.
|
·
DELLA
|
Sekretaris John, Ibu Tiri
Betta.
|
·
BETTA
|
Putri John dan Bella.
|
Pada jam istirahat
kantor, John pergi menemui sekretarisnya Della.
(kantor)
John
|
:
“Della, hari ini kita akan ada meeting bersama client; tolong kamu siapkan
berkas-berkas yang diperlukan untuk meeting nanti!” saya tunggu kamu di
lobby.
|
Della
|
:
“oh, Baik pak. Saya akan mengambil file-file yang diperlukan di department
official.”
|
Kemudian,
mereka mendiskusikan asset saham perusahaan yang akan di presentasikan nanti.
Namun, Della sekretarisnya tak sedikit pun menghiraukan apa yang Bos nya
katakan; ia terus memandang lurus ke arah John yang sedang sibuk mengomentari
berkas-berkas laporan asset perusahaan.
John
|
:
“Della! Apakah kamu mendengar apa yang saya katakan? Hello Della! “(sambil
mengibaskan tangannya kedepan mata Della)
|
Della
|
:”
(terkejut) oh ia pak. Maaf, bagaimana pak?”
|
John
|
:
“Bagaimana kamu ini? Dari tadi saya berbicara kamu tidak mendengarkan, dan
malah melamun; ingat! Gunakanlah waktu di kantor untuk bekerja
sebaik-baiknya.”
|
Della
|
:
“oh, ia pak. Saya mohon maaf.”
|
John
|
:
“oh ia, saya maafkan. Jangfan lupa untuk merevisi tulisan yang saya koreksi
tadi. Saya ingin pulang ke rumah sekarang.”
|
Della
|
:
“siap pak, Laksanakan!”
|
Ketika John Pulang kerumah, Della pergi ke
Dukun.
Dukun
|
:
“Apa yang kamu inginkan? “
|
Della
|
:
“Saya ingin Pak John bos saya, mencintai saya.”
|
Dukun
|
:
“Apakah kamu memiliki fhotonya?”
|
Della
|
:
“ya, saya punya. (kemudian ia memberikan fhoto John ke dukun tersebut.)”
|
Dukun
tersebut sibuk membaca mantra gaib sambil memegang fhoto John; kemudian ia berkata:
Dukun
|
: “Ia akan datang kepadamu dan mencintaimu.”
|
Della
|
: “Terima kasih pak Dukun. “(kemudian ia meninggalkan dukun
tersebut dengan perasaan yang berbunga-bunga.)”
|
(Di Rumah
John)
John
|
:”Assalamualaikum, Bunda! Betta!”
|
Betta Kecil
|
:”Waalaikumsalam Papa! (kemudian mencium punggung tangan Ayahnya)
apakah Papa membawa hadiah untukku?”
|
John
|
: “Taraa…Surprise… (sambil menyodorkan sebuah boneka) Bunda
dimana sayang?”
|
Betta kecil
|
: “wah! terimakasih Ayah, boneka nya bagus banget. Itu Bunda.
(sambil menunjuk ke arah pintu).”
|
Bella
|
:” yeah, suamiku sudah datang. (membuka jas suami nya) sayang,
aku udah buatin masakan special favourite kamu.
|
John
|
:”makasih sayang, kamu tau aja aku lagi laper.”
|
Betta Kecil
|
:”Bunda, aku juga mau makan!”
|
Bella
|
: “ia, ayo kita makan bareng-bareng. Sayang, jangan lupa kamu
cuci tangan dulu sebelum makan. Betta sayang, mau disuapin sama mama?”
|
Betta Kecil
|
:”Ia Bunda.”
|
|
|
Mereka menikmati Hidangan makan malamnya.
Namun, tiba-tiba 15 menit kemudian, John merasa kesakitan; ia terus memegang
kepalanya ia merasa kepalanya ditikam paku yang sangat runcing.
Bella
|
:”sayang,
kamu kenapa?”
|
John
|
:”aku
tidak tahu, aku ingin pergi ke suatu tempat. Rasanya aku ingin menemui seseorang.”
|
Betta
Kecil
|
:”Ayah,
apakah Ayah sakit?”
|
Bella
|
:” Sayang,
sebaiknya kita pergi ke rumah sakit sekarang? Ayo, sayang!
|
John
|
:”tidak,
aku tidak apa-apa. (tiba-tiba John lari dan pergi keluar tanpa pamit
meninggalkan Bella dan putrinya Betta.)”
|
Bella
|
:”Sayang,
kamu mau kemana? Ya Tuhan, tolong jaga ia dari marabahaya.”
|
Betta
Kecil
|
:”Bunda!
Ayah kenapa Bunda?”
|
Bella
|
:”Kesini
sayang, peluk Bunda. Gak ada apa-apa ko sayang, Betta berdoa aja sama Allah
biar ayah baik-baik aja yah!”
|
(1 minggu kemudian)
Sudah satu minggu sejak kepergian John, ia pergi tanpa
meninggalkan pesan dan kabar kepada istri dan anaknya.
Betta
kecil
|
: “Bunda,
aku kangen Ayah? Ayah kemana?”
|
Bella
|
:
“(menghibur Betta) mmhh, Ayah lagi pergi ke luar kota buat beli boneka yang
besaar buat Betta.”
|
Betta
Kecil
|
: “Benar
Bunda?” (tiba-tiba ada suara orang yang membunyikan Bell rumah) Bunda, apakah
itu Ayah?”
|
Bella
|
: “ya,
sepertinya itu Ayah. Bunda bukain pintu dulu yah! (ketika Bella membuka pintu
ia senang karena ternyata benar itu adalah John suami yang amat ia cintai ,
namun kesenangan itu hanya sementara.) assalamualaikum suamiku! Sayang itu
siapa?
|
John
|
: “Bella,
kenalkan ini Istriku; Della. Aku datang kesini untuk mengambil Betta.”
|
Bella
|
: “sayang, apa kamu sedang bercanda? Ini
Della sekretaris di kantormu kan?
|
Della
|
:
“(berkata dengan muka sinis) maaf ibu Bella, sekarang suami anda adalah milik
saya. (seraya memperlihatkan cincin emas yang melingkar di jari manisnya.)”
|
Bella
|
: “John,
maksud kamu apa? (berkata sambil berkaca-kaca) kamu ninggalin aku sama Betta,
tiba-tiba kamu datang kesini dalam keadaan selingkuh dan mau ngambil Betta!
Kamu gak punya hati John!
|
John
|
: “(tanpa
menghiraukan perkataan Bella) Betta, kamu dimana sayang? Ayo ikut Ayah!”
|
Betta
Kecil
|
: “Ayaah”…
(Betta memeluk ayahnya)”
|
John
|
: “Ayo
ikut sama Ayah yah! Kita jalan-jalan. (kemudian John menggendong Betta.)”
|
Bella
|
:”John,
kamu mau bawa pergi kemana Betta-ku? (sambil terisak-isak menangis) john,
dimana kamu menaruh otakmu? Aku udah gak punya siapa-siapa lagi kecuali
Betta. Kamu Tega! Kamu jahat John! Jangan ambil Betta-ku! Bettta! Betta!”
|
Betta
|
:” Ayah,
bunda kenapa? Ayah aku mau ikut Bunda? Bundaa…”
|
John
|
:”Della,
ayo cepat kita pergi! Betta kamu diam yah.”
|
Bella
|
:” Betta…!
Ya Allah apa yang sedang terjadi? Betta tunggu Bunda!”
|
|
|
Ketika Bella hendak menyusul Betta dan suaminya, tiba-tiba ada
sebuah motor yang menabraknya di pinggir jalan. Kemudian ia tak sadarkan diri
dan dibawa oleh warga sekitar ke rumah sakit dan ia mengalami geger otak ringan
sehingga ia menjadi gila.
10 tahun kemudian
Pada saat itu John, Betta, dan Della tengah menikmati sarapan pagi
Betta
|
: “Ayah,
aku ingin bertemu Bunda, aku kangen Bunda.”
|
John
|
: “sayang,
kamu apa-apaan sih? Ini Bunda ada disini.”
|
Della
|
: “ia
sayang, ini Bunda.”
|
Betta
|
: “bukan,
kamu bukan Bunda, kamu ibu tiri jahat. Ayah, aku udah gak tahan lagi sama
semua ini, aku gak tau kenapa ini bisa terjadi? Ayah udah pisahin aku sama
Bunda. Selama 10 tahun ini, aku udah nahan amarah dan emosi ku tapi Ayah gak
pernah sadar. (kemudian Betta pergi meninggalkan John dan Della.)”
|
John
|
: “Betta!”
|
Della
|
: “udah
Mas, biarin dia pergi aja, nanti juga dia balik lagi.”
|
John
|
: “Ia
sayang, Mas pergi ke kantor yah, kamu jaga diri baik-baik.”
|
Della
|
: “Ia
sayang, dadah bye! (sambil melambaikan tangannya ke suaminya yang pergi di
mobil.)”
|
Betta terus mencari Ibunya, ia pergi ke rumah asalnya yang dulu
pernah ia tinggali bersama kedua orang tuanya. Disana, ia melihat seorang ibu
yang sudah tak asing baginya tengah
menggendong sebuah boneka, tak banyak yang berubah, hanya saja rambutnya yang
kusut tak terawat, serta garis halus di pipinya memudarkan kecantikan seorang
malaikat yang ia cari bertahun-tahun lamanya.
Betta
|
: “Bunda…!
(seraya memeluk ibu ysng tengah bermain dengan bonekanya)
|
Bella
|
:
“hehehe…kamu siapa? Hehehe… jangan berisik anak ibu, Betta kecil mau tidur.”
|
Betta
|
:
“Bundaa…. (sambil terisak-isak menangis) Bundaa maafin aku, aku gak pernah
cari Bunda, aku gak pernah temuin Bunda. Bunda, ini aku Betta. Betta sayang
Bunda. (memeluk erat ibunya.)
|
Bella
|
:
“(Tiba-tiba berhenti tertawa dan menangis) apakah kamu Betta-ku?
Hiks..hiks..hiks… kamu sudah besar nak!
|
Betta
|
:
“Bunda…bunda ingat aku? Ia Bunda aku udah besar, Ayah gak pernah izinin aku
temuin Bunda, Bunda maafin aku.”
|
Bella
|
: “Bunda
sayang kamu juga. Setiap malam bunda selalu berharap akan bertemu kamu. Bunda
tidak ingin pulang sebelum bertemu kamu. Kamu harus jaga diri baik-baik, jadi
anak sholehah dan nurut sama ayah ya. (tiba-tiba Bella batuk mengeluarkan
darah dan pingsan seketika)”
|
Betta
|
: “
Bunda…. Bunda jangan tinggalin aku, tolong…! Tolong….! Bunda lagi tidur kan?
Bunda bangun! (menangis terisak-isak sambil menyentuh nadi ibunya yang sudah
tak berdenyut.) Bundaaaaa….!”
|
Ibunya kembali menghadap Tuhan setelah bertemu dengan putri semata
wayangnya. “Betta” memang; pepatah mengatakan: KASIH IBU SEPANJANG MASA, KASIH
ANAK SEPANJANG GALAH.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar