Minggu, 18 November 2018

Naskah Khitobah Model Reasoning and Argumentation


السلام علىكم ورحمة الله وبركاتة
بسم الله الرحمان الرحىم
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَة قا ل الله تعال فى القران الكريم اعوذ بالله من الشيطان الرجيم  بسم الله الرحمان الرحىم وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ  
(امابعد)
Yang Saya Hormati Bapak Dr. H. Aang Ridwan, M.Ag
Dan teman-teman ku sekalian yang saya cintai
            Pertama-tama marilah kita ucapkan Syukur kepada Allah yang Maha Ghofur. Karena dengan Rahmat dan Inayah- Nya lah kita dapat berkumpul ditempat yang Insyaallah penuh barokah ini.
            Shalawat serta Salam semoga terlimpah curahkan kepada jungjunan alam, Pendobrak kebathilan, Penegak kebenaran, dan Penerang kegelapan yaitu khatamil Anbiya wal Mursalin Nabi Muhammad SAW.
Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pembawa acara, yang telah memberikan waktunya kepada kami untuk menyampaikan sepatah, dua patah kata di depan hadirin sekalian mudah-mudahan menjadi pelajaran khususnya bagi saya, dan umumnya bermanfaat bagi semuanya Dengan judul:
Bahaya Ghozwul Fikri
Hadirin sekalian yang saya hormati
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
بسم الله الرحمان الرحىم
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Artinya: Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan pernah rela terhadap kalian, sehingga kalian mengikuti jejak mereka. Katakanlah: “sesungguhnya petunjuk Allah itu petunjuk yang benar”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong  bagimu. [ Q.S. AL-BAQOROH: 120]
Teman-temanku yang saya banggakan
Dapat kita fahami dari Ayat tersebut bahwa musuh-musuh Islam tidak akan pernah berhenti memerangi kaum muslimin. Mereka akan terus melakukan berbagai macam cara agar umat Islam terjerambab di jalan yang sesat. Strategi tersebut dilancarkan mulai dari yang terlihat seperti halnya perang Fisik hingga perang yang terselubung layaknya Perang pemikiran.
Meskipun perang fisik memakan banyak nyawa dan terlihat begitu berbahaya. Namun Ghozwul Fikr lebih bahaya daripada itu. Ghozwul Fikri adalah sebuah teknik propaganda yang ditujukan untuk menyerang Cara Hidup Islami dari kaum Muslimin.
Menurut Prof. Abdul Rahman H. Habanakah dalam bukunya yang berjudul “Metode Merusak Akhlak Dari Barat” menceritakan perihal Ghozwul Fikri. Ia diterapkan secara ilmiah agar cara hidup dunia Islam berubah dari bersendikan agama kepada menuhankan kebenarana logis akal semata. Secara dasarnya ia tidak usah menukar agama. Sebaliknya biar ia tetap menjadi orang Islam tetapi akal fikirannya tidak lagi menyakini dan melaksanakan ajaran Islam. 
Hadirin yang mudah-mudahan dirahmati Allah
Ghozwul Fikri telah ada sejak Berabad-abad yang lalu  bahkan ketika Indonesia ada dalam masa Penjajahan, Perbudakan, Penyiksaan, dan Pembunuhan. Masih ingatkah kalian bagaimana musuh Islam berhasil menggunakan serangan pemikiran dengan menganggap Islam sebagai teroris.
Tapi sekarang, setelah 72 tahun lamanya Indonesia merdeka. Pada massa era globalisasi Masyarakat Indonesia pun mulai lalai dan tergiur dengan kedamaian dan kenikmatan belaka. Tanpa kita sadari,  saat inipun kini kita kembali dijajah. Kita kembali diperangi. Bukan perang fisik, bukan perang biasa, melainkan perang pemikiran.
Hari ini masyarakat, khususnya generasi muda mulai dibuta kan oleh 3 icon yang tengah trend di masyarakat  yakni; food, fun, and fashion. Secara tidak langsung ketiga hal tersebut telah melalaikan kita terhadap tujuan awal kita diciptakan.
Kita tidak dapat menutup mata bahwa hari ini anak muda lebih tertarik  bermain games online seharian di warnet, bermain gadget terus menerus, marathon nonton drama korea, nonton konser musik, dan nonton bola semalaman daripada meningkatkan potensi diri mempelajari hal-hal yang baru. Gaya hidup konsumtif pun tak dapat dielakkan. Tanpa kita sadari Makanan dan minuman haram ada didekat kita. Bahkan mengepung kita. Baso oplosan, makanan tak berlabel halal, hewan tak disembelih menggunakan kalimatullah dst. Adapun dalam hal fashion, kita lihat tak sedikit baju-baju yang didesain mempertontonkan aurat, dan tak sesuai syariat. Gaya hidup barat telah meracuni pola pikir kita. Pada akhirnya kita menjadi generasi yang malas, bodoh, kehilangan identitas dan kebanggannya sebagai muslim.
Teman-teman yang saya cintai dan mencintai saya.
Kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan yang menipu. Kita terlalu terlena dengan euphoria globalisasi dan westernisasi. Mulai hari ini, marilah kita membentengi diri dari ghozwul fikri dengan mempelajari al Qur’an, memperbanyak mengingat Allah, makan dan minum sesuai syariat, dan perkuat iman kita kepada Allah SWT.
Sesuatu yang baik, belum  tentu benar. Sesuatu yang benar, belum tentu baik.
Seuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga, belum tentu bagus.
Terimakasih atas perhatianya , mohon maaf atas segala kesalahan . Kebenaran hanya milik Allah kealpaan berasal dari saya pribadi.

و ا لسلام علىكم ورحمة الله وبركاتة

Tidak ada komentar:

Posting Komentar