Minggu, 18 November 2018

PIDATO GENERASI PENERUS BANGSA


السلام علىكم ورحمة الله وبركاتة
باسم الله الرحمان الرحىم
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر(3)ِ


Yang saya Hormati Dr. Bahruddin, M.Ag selaku Dosen Pembimbing Tilawah KPI
Dan teman-teman ku sekalian yang saya cintai
                Ketika Allah melihat manusia kedinginan, Allah ciptakan Matahari untuk menghangatkan nya. Ketika Allah melihat manusia kelaparan, Allah ciptakan tumbuh-tumbuhan sebagai sumber makanan. Dan Ketika Allah melihat Nabi Adam AS kesepian, Allah ciptakan Siti Hawa untuk menemaninya. Itulah Rahmat Allah untuk makhluknya. Dan wajiblah bagi kita untuk mensyukuri atas apa yang telah Allah berikan kepada kita, karena dengan Rahmat dan inayah nya lah kita dapat berkumpul ditempat yang berbahagia ini.
                Shalawat serta Salam semoga terlimpah curahkan kepada jungjunan alam, Pendobrak kebathilan, Penegak kebenaran, dan Penerang kegelapan yaitu khatamil Anbiya wal Mursalin Nabi Muhammad SAW.
Dan tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada kawan-kawan, yang telah memberikan waktunya kepada saya untuk menyampaikan sepatah, dua patah kata di depan hadirin sekalian mudah-mudahan menjadi pelajaran khususnya bagi saya, dan umumnya bermanfaat bagi semuanya . Dengan judul:
Dimanakah engkau Generasi Penerus Bangsa ?

Teman-temanku yang saya cintai
Apakah kalian tahu?Siapakah generasi penerus bangsa Indonesia  yang kaya akan keanekaragaman hayati ini ?
Apabila semua orang diberi karunia Allah berupa jari telunjuk, mungkin mereka akan mengarahkan jari telunjuk mereka kepada para remaja. Mengapa? mengapa harus para remaja? mengapa tidak Bapak-bapak atau Ibu-ibu saja yang menjadi generasi penerus bangsa? mengapa harus para remaja?
Jawabannya adalah: karena Bapak-bapak atau Ibu-ibu yang kini duduk di kursi jabatannya ini, usianya telah termakan oleh waktu. Sedangkan para Remaja akan terus tumbuh berkembang menjadi generasi muda yang haqiqi.
Akan tetapi, dimanakah para remaja generasi penerus bangsa itu?apakah mereka yang tengah tawuran disepanjang ruas jalan?, apakah mereka yang tengah mabuk menghisap narkoba?, ataukah mereka yang tengah bermain playstation 24 jam nonstop?
Bukan! Mereka bukanlah calon penerus bangsa, akan tetapi mereka adalah calon penghancur bangsa yang merugikan Negara. Lalu, dimanakah para calon generasi penerus bangsa itu? Ialah mereka yang tengah belajar, mencari ilmu, bekerja keras, bekerja cerdas,bekerja ikhlas, serta mengatur waktunya. Demi meraih cita-cita yang mereka  gantungkan di langit yang tertinggi.
Juga mereka yang tengah sujud di 1/3 malamnya, memohon ampunan kepada Allah, serta giat beribadah, amal ma’ruf nahi munkar. Allah swt  berfirman dalam Al-qur’an :
باسم الله الرحمان الرحىم
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (An Nahl: 97)
Hadirin yang saya hormati
Sebelum kita lanjutkan, marilah kita menghirup nafas sejenak perlahan-lahan seraya bersama-sama kita merenungi dan menegok kebelakang kilas balik jengkal demi jengkal kehidupan yang telah kita lewati. Kawan! Betapa buruknya pergaulan remaja saat ini,gaya hidup barat telah meracuni pola fikir sebagaian remaja . Terutama remaja-remaja di bawah naungan islam, maraknya remaja yang menganut gaya hedonisme. Perginya  mereka ke sekolah belajar, semata-mata hanya untuk mendapatkan sesuap nasi di lain hari tanpa mempedulikan tujuan dan fungsi sekolah itu sendiri. Lemahnya moral dan mental Bangsa membuat Negara ini jauh terpuruk dan terbelakang.
Adapun sekolah sebagai sarana pendidikan yang humanis dan multifungsi guna menambah wawasan, membantu pelajar dalam mencari ilmu dan sebagai sarana yang tepat untuk belajar, kini telah beralih fungsi sebagai sarana mencari pasangan, bermain, dan tawuran. Padahal, itu hanyalah segelintir permasalahan-permasalahan intern islam saja. Jika kita meneropong lebih jauh, banyak sekali permasalahan yang  belum terselesaikan.
Teman-temanku seperjuangan
Jangan jadikan negeri ini negeri sampah dan asbak !
Marilah kita ubah negeri ini dimulai dengan merubah diri kita sendiri, Mari kita bahu-membahu  membangun negeri ini dimulai dari diri kita sendiri, menuju kehidupan dan menghidupkan bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Dimulai dari hal-hal yang terkecil tapi yakinlah akan berdampak besar Karena sesungguhnya kita tidak akan dapat mengubah siapa pun sebelum mengubah diri sendiri. Dan buktikanlah pada dunia bahwa kita adalah generasi muda yang sehat, cerdas dan berakhlak mulia.
Sesuatu yang baik, belum  tentu benar. Sesuatu yang benar, belum tentu baik.
Seuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga, belum tentu bagus.
Terimakasih atas perhatianya, mohon maaf atas segala kesalahan. Kebenaran hanya milik Allah kealpaan berasal dari saya pribadi.

و ا لسلام علىكم ورحمة الله وبركاتة







Tidak ada komentar:

Posting Komentar