السلام علىكم ورحمة الله وبركاتة
باسم الله الرحمان الرحىم
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا
الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ
وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر(3)ِ
Yang saya Hormati Dr. Bahruddin, M.Ag selaku Dosen Pembimbing
Tilawah KPI
Dan teman-teman ku sekalian yang saya cintai
Ketika
Allah melihat manusia kedinginan, Allah ciptakan Matahari untuk menghangatkan
nya. Ketika Allah melihat manusia kelaparan, Allah ciptakan tumbuh-tumbuhan
sebagai sumber makanan. Dan Ketika Allah melihat Nabi Adam AS kesepian, Allah
ciptakan Siti Hawa untuk menemaninya. Itulah Rahmat Allah untuk makhluknya. Dan
wajiblah bagi kita untuk mensyukuri atas apa yang telah Allah berikan kepada
kita, karena dengan Rahmat dan inayah nya lah kita dapat berkumpul ditempat
yang berbahagia ini.
Shalawat
serta Salam semoga terlimpah curahkan kepada jungjunan alam, Pendobrak
kebathilan, Penegak kebenaran, dan Penerang kegelapan yaitu khatamil Anbiya wal
Mursalin Nabi Muhammad SAW.
Dan tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada kawan-kawan,
yang telah memberikan waktunya kepada saya untuk menyampaikan sepatah, dua
patah kata di depan hadirin sekalian mudah-mudahan menjadi pelajaran khususnya
bagi saya, dan umumnya bermanfaat bagi semuanya . Dengan judul:
Dimanakah engkau Generasi Penerus Bangsa ?
Teman-temanku yang saya cintai
Apakah kalian tahu?Siapakah generasi penerus bangsa
Indonesia yang kaya akan keanekaragaman
hayati ini ?
Apabila semua orang diberi karunia Allah berupa jari telunjuk,
mungkin mereka akan mengarahkan jari telunjuk mereka kepada para remaja.
Mengapa? mengapa harus para remaja? mengapa tidak Bapak-bapak atau Ibu-ibu saja
yang menjadi generasi penerus bangsa? mengapa harus para remaja?
Jawabannya adalah: karena Bapak-bapak atau Ibu-ibu yang kini
duduk di kursi jabatannya ini, usianya telah termakan oleh waktu. Sedangkan
para Remaja akan terus tumbuh berkembang menjadi generasi muda yang haqiqi.
Akan tetapi, dimanakah para remaja generasi penerus bangsa
itu?apakah mereka yang tengah tawuran disepanjang ruas jalan?, apakah mereka
yang tengah mabuk menghisap narkoba?, ataukah mereka yang tengah bermain
playstation 24 jam nonstop?
Bukan! Mereka bukanlah calon penerus bangsa, akan tetapi
mereka adalah calon penghancur bangsa yang merugikan Negara. Lalu, dimanakah
para calon generasi penerus bangsa itu? Ialah mereka yang tengah belajar,
mencari ilmu, bekerja keras, bekerja cerdas,bekerja ikhlas, serta mengatur
waktunya. Demi meraih cita-cita yang mereka
gantungkan di langit yang tertinggi.
Juga mereka yang tengah sujud di 1/3 malamnya, memohon
ampunan kepada Allah, serta giat beribadah, amal ma’ruf nahi munkar. Allah
swt berfirman dalam Al-qur’an :
باسم الله الرحمان الرحىم
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ
أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ
أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik.” (An Nahl: 97)
Hadirin yang saya hormati
Sebelum kita lanjutkan, marilah kita menghirup nafas sejenak
perlahan-lahan seraya bersama-sama kita merenungi dan menegok kebelakang kilas
balik jengkal demi jengkal kehidupan yang telah kita lewati. Kawan! Betapa
buruknya pergaulan remaja saat ini,gaya hidup barat telah meracuni pola fikir
sebagaian remaja . Terutama remaja-remaja di bawah naungan islam, maraknya
remaja yang menganut gaya hedonisme. Perginya
mereka ke sekolah belajar, semata-mata hanya untuk mendapatkan sesuap
nasi di lain hari tanpa mempedulikan tujuan dan fungsi sekolah itu sendiri.
Lemahnya moral dan mental Bangsa membuat Negara ini jauh terpuruk dan
terbelakang.
Adapun sekolah sebagai sarana pendidikan yang humanis dan
multifungsi guna menambah wawasan, membantu pelajar dalam mencari ilmu dan
sebagai sarana yang tepat untuk belajar, kini telah beralih fungsi sebagai
sarana mencari pasangan, bermain, dan tawuran. Padahal, itu hanyalah segelintir
permasalahan-permasalahan intern islam saja. Jika kita meneropong lebih jauh,
banyak sekali permasalahan yang belum
terselesaikan.
Teman-temanku seperjuangan
Jangan jadikan negeri ini negeri sampah dan asbak !
Marilah kita ubah negeri ini dimulai dengan merubah diri kita
sendiri, Mari kita bahu-membahu
membangun negeri ini dimulai dari diri kita sendiri, menuju kehidupan
dan menghidupkan bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Dimulai dari hal-hal yang
terkecil tapi yakinlah akan berdampak besar Karena sesungguhnya kita tidak akan
dapat mengubah siapa pun sebelum mengubah diri sendiri. Dan buktikanlah pada
dunia bahwa kita adalah generasi muda yang sehat, cerdas dan berakhlak mulia.
Sesuatu yang baik, belum
tentu benar. Sesuatu yang benar, belum tentu baik.
Seuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang
berharga, belum tentu bagus.
Terimakasih atas perhatianya, mohon maaf atas segala
kesalahan. Kebenaran hanya milik Allah kealpaan berasal dari saya pribadi.
و ا لسلام علىكم ورحمة الله وبركاتة
Tidak ada komentar:
Posting Komentar